Konsep Buku Non Fiksi
Assalamualaikum wr, wb
Bismillahi rohmanirrohim
Malam ini narasumber kita Ibu Musiin, M.Pd. yang cantik biasa dipanggil bu IIn akan membagikan ilmu yang dimilikinya dengan tema Konsep Buku Nonfiksi, dipandu oleh moderator cantik pula ibu Yandri Novita Sari, S.Pd.
Bu Iin adalah seorang guru Bahasa Inggris multitalenta di SMPN 1 Tarokan Kediri juga merupakan lulusan KBMN gelombang 8 yang sudah menulis buku “Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi Muda Melalui Literasi” duet dengan Prof Eko Indrajit. Selain menjadi guru dan penulis, beliau juga Founder Organisasi Swadaya Masyarakat YAPSI dan juga Founder PT In Jaya. Selain itu beliau juga berhasil menempuh Short Course di SEAMEO RELC di Singapura pada tahun 2015.
Pertemuan malam ini sedikit berbeda karena sebelum ke materi kita diminta mengisi folling apakah sudah atau belum menerbitkan buku nonfiksi. Sudah pasti jawaban saya belum. Beliau memiliki motivasi yang berusaha ditularkan kepada peserta.
Bu Iin menyampaikan bahwa tulisan fiksi adalah tulisan bersifat objektif dan berbasis data dan fakta dengan menggunakan Bahasa denotative (apa adanya, sebenarnya). Dimana jenis-jenis tulisan nonfiksi itu adalah
- Biografi
- Esai
- Makalah
- Artikel
- Karya tulis ilmiah
- Buku nonfiksi
Mengutip dari kata-kata Prof Rhenaldi Kasali tidak ada yang tidak mungkin sejalan dengan nasihat Om Jay Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Narsum juga menyampaikan jangan takut untuk menulis, jangan takut salah menyampaikan pendapat melalui tulisan, dan jangan merasa bahwa karya orang lain lebih bagus dari karya kita. Karena ketakutan-ketakutan tersebut hanya akan merendahkan potensi kita untuk menulis. Jadi buang ketakutan yang tidak berdasar tersebut.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara). Pola yang dipakai beliau dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara.
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dan lain-lain.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
- Pengalaman pribadi
- Pengalaman orang lain
- Berita di media massa
- Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
- Imajinasi
- Mengamati lingkungan
- Perenungan
- Membaca buku
- Survey
- Wawancara
Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.
2. 2. Menulis draf
a. a. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
b. b. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Untuk menulis draf referensi bisa diambil dari
· literasi di internet;
· Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
· Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
· Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
· Penemuan yang telah didapatkan.
· Pemikiran yang telah direnungkan
Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be
Berikut ini adalah contoh anatomi buku nonfiksi
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
3. 3. Merevisi draf dengan merevisi sistematika/struktru tulisan dan penyajian serta memeriksa gambaran besar dari naskah.
4. 4. Menyunting naskah dengan memerhatikan ejaan, tata Bahasa, diksi, data dan fakta, legalitas dan norma yang harus sedusi dengan KBBI dan PUEBI
5. 5. Menerbitkan
Untuk mengetahui suatu topik menarik atau tidak, bisa mengecek di Google Trends.
Satu hal yang harus diingat adalah semakin lengkap data pendukung dan dari sumber terpercaya, maka semakin bagus kualitas tulisan. Dalam mengutip selalu sertakan sumbernya. Aplikasi untuk mengecek level plagiat banyak sekali, salah satunya plagiarisme checker bisa memasukkan file , dan akan muncul level plagiat di link berikut https://www.easybib.com/grammar-and-plagiarism/plagiarism-checker/
Di akhir pertemuan kembali bu Iin meminta peserta menuliskan rencana tindak lanjut tinggl klik tanda + di kanan bawah pada link yang diberikan.
Terima kasih kepada Bu Iin yang sudah memberikan ilmu yang bermanfaat semoga sehat selalu, juga terima kasih kepada moderator yang sudah memandu acara hingga selesai. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada tim solid KBMN 28 yang memfasilitasi pertemuan malam ini.
Salam bahagia dan semangat literasi.
Terima kasih
Komentar
Posting Komentar